Aceh Kembali di Landa Bajir dan Kerugian Material Mencapai Sekitar 34 M

Diposting pada

Aceh Kembali di Landa Bajir dan Kerugian Material Mencapai Sekitar 34 M – Banjir yang melanda Ace Barat belum juga surut, satu pemuda meninggal dunia akibat fenomena alam tersebut.

Aris Fadilah, 17 tahun, tewas tersengat listrik di Desa Keup, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, saat sedang memancing, Kamis (23/11/2023) sore. 

Aris Fadilah, warga Desa Peuribu, Kecamatan Arongan Lambalek, kerap berbelanja saat banjir bersama teman-temannya di Desa Peuribu.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat kerugian akibat banjir di wilayah tersebut sebesar Rp34,5 miliar lebih, di mana banyak fasilitas umum yang rusak.

Baca Juga : Tragede Balon Meledak Saat Acara HUT Guru di Bekasi

“Kami mencoba melaporkan kerusakan akibat banjir ini dari pusat BNPB,”. Kata Direktur Pekerjaan Umum dan Urusan Umum (PUPR) Kabupaten Aceh Barat Dr. kata Kurdi.

Kerusakan akibat banjir juga terjadi di Kabupaten Aceh Barat antara lain Jembatan Gantung Cot Manggi – Tamping, Kecamatan Panton Reue. Dengan perkiraan kerugian Rp6 miliar, Jembatan Gantung Tanjung Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI hingga Rp2 miliar. 

Serta abutment jembatan rangka baja Gaseu – Sipot kecamatan Sungai Mas sebesar Rp. 2,5 Milyar, Jembatan Rangka Baja dan Bahu Babah Krueng Manggi Kecamatan Panton Reue 800 Juta.

Kemudian kerusakan jalan termasuk Meunasah Rayeuk – Pante Cermen termasuk tanggul, tanggul dan drainase sepanjang 80 meter, Rp. 750 juta, hancur. Sebagian Jalan Kajeung – Tungkop, Kecamatan Sungai Mas dengan 3 fasilitas pengelolaan termasuk tanggul, 100 meter dari Mas -Wayla. Drainase, Rp. 1 miliar. Ruas jalan Kajeung – Seradeuk kawasan Sungai Mas.

Mempunyai lima titik kendali di tambah tanggul sepanjang 60 meter dan drainase sepanjang jalan Sungai Mas – Woyla Timur Rp. 500 juta.

Banjir juga merusak satu rumah di Jalan Pasie Jeumpa, Kecamatan Kaway XVI dan bahu jalan sepanjang 60 meter senilai Rp500 juta. 

Baca Juga : Link Yandex Com Yandex Browser Jepang Yandex

Tak hanya itu, banjir juga merusak Sungai Krueng Woyla sepanjang 250 meter di Desa Paya Baro WT yang menelan kerugian Rp6,5 miliar, serta merusak Sungai Krueng Cliffs Meurubo di Desa Lango, Pante Cermen, Semantok, Babah Lueng, Alue Kemang, Kecamatan Panton Reue, panjang 500 meter, bernilai Rp 12 miliar.

Banjir juga merusak saluran drainase yang menutupi kota Lango. Semantok, Lawet, Ketambang, Canggai, Jambak, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat di perkirakan mengalami kerusakan sebesar Rp 2 miliar.

Dr. Kurdi menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini sedang menyusun rencana yang di harapkan dapat di sampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.

Sehingga di harapkan dampak kerusakan akibat bencana alam dapat di tanggulangi. dapat di perhitungkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *