Warga Jalur Gaza Berbondong-bondong Mengungsi – Konferensi Menteri Luar Negeri G7 menekankan perlunya tindakan segera untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sekitar 15.000 warga Palestina di evakuasi dari Jalur Gaza utara pada 7 November, tiga kali lipat di bandingkan hari sebelumnya.
Mereka hanya membawa sedikit barang bawaan setelah kehabisan air dan makanan di Gaza utara, melakukan perjalanan dalam jangka waktu empat jam yang di umumkan oleh Israel.
Pada tanggal 8 November, kantor berita AP mengutip pejabat OCHA yang menggambarkan kelompok tersebut terdiri dari anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang di sabilitas, dan mereka sebagian besar berjalan kaki.
Baca Juga : Bank Terbesar di Dunia di Serang Oleh Serangan Cyber
Puluhan ribu warga Palestina masih berada di Jalur Gaza utara, banyak dari mereka mengungsi di rumah sakit atau sekolah PBB.
Daerah tersebut telah mengalami kekurangan bahan bakar, air dan makanan dalam beberapa minggu terakhir.
Lebih dari 70% dari 2,3 juta orang di Jalur Gaza meninggalkan rumah mereka setelah konflik antara Israel dan kelompok bersenjata Hamas pecah pada 7 Oktober.
Meningkatnya arus pengungsi menyoroti situasi yang semakin menyedihkan di dan sekitar Kota Gaza.
Menurut AP, kota terbesar di Jalur Gaza ini adalah rumah bagi sekitar 650.000 orang sebelum konflik dan saat ini dikepung oleh pasukan Israel.
Baca Juga : Konflik Hamas : Masa Depan Gaza Tidak Jelas
Tentara Israel mengatakan pasukan darat telah memasuki pusat Kota Gaza dan kampanye militer memasuki fase berikutnya.
Sasaran serangan adalah labirin terowongan dan fasilitas komando Hamas di Gaza utara dan operasi tersebut mungkin memakan waktu beberapa bulan untuk diselesaikan.