Perang Gaza : PBB Beri Peringatan Kepada Israel

Diposting pada

Perang Gaza : PBB Beri Peringatan Kepada Israel – Perang yang terjadi antara palestina dan Gaza Israel terus berlanjut hingga saat ini.

Perang antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel terus berlanjut. Eskalasi berlanjut ketika Israel melancarkan serangan balasan berulang kali terhadap Jalur Gaza. Berikut perkembangan terkini dilansir Al Jazeera dan beberapa sumber lainnya, Rabu (01/11/2023).

1. Saat menolak gencatan senjata

Netanyahu berbicara blak-blakan mengenai niat Israel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dalam perang Israel melawan Hamas tidak akan terjadi.

Artinya, negara tersebut akan mengabaikan resolusi Majelis Umum PBB yang mengharuskan negara tersebut menanggapi “kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Dalam pengarahannya kepada pers, dilansir AFP, Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata akan berada di bawah kendali Hamas.

Awalnya, serangan-serangan tersebut telah menewaskan 1.400 orang dan menahan lebih dari 230 orang, menurut sensus Israel terbaru.

“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, terorisme… “Hal ini tidak akan terjadi,” katanya, seraya berjanji bahwa Israel “akan berperang sampai perang ini dimenangkan.”

Sekutu Israel juga mengatakan hal yang sama. Amerika Serikat (AS) pun menentang gencatan senjata tersebut.

“Kami tidak percaya gencatan senjata merupakan respons yang tepat saat ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, seraya menambahkan bahwa “jeda” pengiriman bantuan ke Gaza harus dipertimbangkan.

2. Industri Israel terpecah

Sistem politik Israel kembali memburuk. Sementara itu, ketegangan politik muncul ketika kaum Yahudi terus menyerang wilayah Palestina di Gaza untuk menghancurkan kelompok Hamas.

Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Israel gagal, karena mengetahui bahwa negara tersebut memiliki kemampuan militer. Namun, di tengah gejolak ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentu mendapat kritik.

Baca Juga : Jokowi : Bantuan Untuk Palestina Kloter Selanjutnya Akan Segera di Berangkatkan

Segera setelah serangan Hamas, Netanyahu menulis bahwa dia tidak pernah diperingatkan tentang serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Netanyahu malah menyalahkan tentaranya atas serangan itu.

Pidato tersebut menyebabkan keributan. Para pemimpin politik mengkritik Netanyahu karena bermain politik dengan berganti pekerjaan saat negara tersebut berada di tengah perang sengit di Gaza.

Para ahli percaya bahwa kejadian ini menegaskan perpecahan yang semakin besar dalam lembaga politik dan militer.

Mereka mempertanyakan kepemimpinan Netanyahu dan kemampuannya memimpin negara melalui perang tanpa mendahulukan kepentingannya sendiri di atas keamanan nasional.

“Mengatakan kegagalan adalah pernyataan yang meremehkan tahun ini,” Yossi Mekelberg, petugas program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Ini adalah kampanye militer yang sangat sulit, jadi Anda memerlukan presiden yang bertanggung jawab dan bukan satu orang (di pemerintahan) yang dipercaya Netanyahu.

Itu adalah pertanyaan utama dari kantor ini,” kata Mekelberg.

Baca Juga : Gubernur Riau Sosialisasikan Tentang Bagaimana Memanfaatkan Teknologi AI di SMA Siak

3. Bukti kejahatan perang yang dilakukan Israel dan Hamas

PBB mengutuk kejahatan perang yang dilakukan Hamas dan Israel. Inilah yang diumumkan PBB pada hari Selasa.

“Laporan bahwa ratusan warga sipil tak bersenjata telah ditembak mati oleh kelompok militan di Gaza adalah hal yang menjijikkan dan tidak dapat ditoleransi.

Menangkap warga sipil dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia adalah kejahatan perang,” menurut PBB, yang dikutip oleh surat kabar The Guardian.

Pakar hukum mengatakan Hamas dan kelompok lain seperti Jihad Islam mungkin juga bersalah atas kejahatan perang.

Sebab, dia menembakkan ribuan roket dari Gaza menuju Israel.

PBB juga mengatakan bahwa Israel bisa saja melakukan kejahatan perang hukuman kolektif melalui pengepungannya di Jalur Gaza.

Komite Palang Merah Internasional menyetujui hal ini.

“Arahan otoritas Israel kepada warga Kota Gaza untuk segera meninggalkan rumah mereka, dan pengepungan total yang jelas-jelas membuat mereka kehilangan makanan, air, dan listrik, tidak berdasarkan hukum nasional dunia kemanusiaan,” ujarnya. dikatakan.

Amnesty International mengatakan pihaknya telah “mendokumentasikan serangan ilegal Israel.” Termasuk serangan yang tidak beralasan, yang menyebabkan banyak kematian warga sipil dan harus diselidiki sebagai kejahatan perang.

” Human Rights Watch (HRW) juga mengatakan bahwa “berbagai kejahatan perang masih terjadi di Israel dan Palestina.” Dia mengatakan bahwa tentara Israel dan angkatan bersenjata Palestina melakukan serangan tanpa alasan yang melukai warga sipil.

Pejabat kesehatan Palestina di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas, mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas dalam serangan Israel, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak.

Berbagai kelompok terus menuduh Israel melakukan genosida, meskipun jaksa mengatakan hal itu merupakan kejahatan yang lebih sulit dibuktikan berdasarkan hukum internasional.

Penutup

Demikian yang bisa kami sampaikan dan berikan kepada anda, semoga ulasan ini dapat memberikan sebuah manfaat yang sangat berguna untuk anda semuanya.

Jangan lupa ikuti terus jejaktekno, yang d mana akan ada info terbaru lainnya yang akan kami update setiap harinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *